Sukabumi (Samudranesia) – Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana akan menjadikan Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu dari lima lokasi percontohan budidaya udang berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto usai audiensi dengan Bupati Sukabumi, Rabu (3/6), mengatakan bahwa pengembangan percontohan budidaya udang berkelanjutan diproyeksikan untuk merealisasikan arahan Presiden terkait target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen di tahun 2024. Slamet mengungkapkan bahwa komoditas udang masih menjadi unggulan ekspor perikanan nasional dan merupakan penyumbang terbesar devisa ekspor perikanan setelah ikan tuna.
“Khusus untuk komoditas unggulan ekspor, kami masih andalkan udang sebagai pendulang devisa ekspor. Tahun lalu nilai ekspor udang menyumbang 39% terhadap total ekspor produk perikanan nasional. Tahun 2024 ada target naik 250%, oleh karenanya mulai tahun ini kita bersiap untuk genjot produksi udang nasional,” ungkap Slamet.
Disamping itu, Slamet juga menegaskan bahwa KKP bersama lintas kementerian terkait telah menetapkan peta jalan untuk pengembangan industri budidaya udang nasional.
“Roadmap sudah ada dan siap eksekusi. Intinya udang ini telah menjadi prioritas nasional, sehingga ada integrasi lintas sektor dalam mendukung pengembangannya. Khusus untuk Ditjen Perikanan Budidaya nanti kita bertanggubgjawab bagaimana mengkoordinasikan pengembangannya di hulu agar produktivitas bisa optimal,” jelas Slamet.
Langkah konkrit jangka pendek, saat ini KKP telah merancang pengembangan percontohan dengan model budidaya udang berkelanjutan di daerah daerah potensial, dan Sukabumi diproyeksikan menjadi salah satu objek pengembangan. Slamet menambahkan, saat ini tim KKP tengah melakukan identifikasi dan vetifikasi calon lokasi dan ditargetkan dalam waktu dekat sudah terealisasi.
“Nantinya percontohan ini kita kembangkan model budidaya udang berkelanjutan. Intinya target dari model ini yakni ada peningkatan produktivitas dan tentu lebih ramah lingkungan. Pola pengelolaannya akan dilakukan integratif, disamping manajemen pengelolaannya juga dilakukan secara kolektif. Jadi secara teknis baik dan secara kelembagaan bisa kuat. Sedang mengenai dukungan lintas sektoral, semuanya sudah kita petakan melalui roadmap dan saya kira pada intinya semua telah siap. Kemungkinan lokasi yang akan dikembangkan di Kecamatan Tegal Beuleut,” tegas Slamet.
Slamet juga berharap dengan adanya percontohan ini nantinya keberhasilannya bisa direflikasi oleh masyarakat dan tentu secara langsung bisa menarik pihak investor untuk masuk. Ia mengaku saat ini mulai banyak investor yang mulai melirik bisnis budidaya udang di berbagai daerah.
“Kabar baiknya, saat ini banyak pihak swasta mulai melirik bisnis ini, sebut saja di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo. Pihak swasta ini tertarik setelah melihat keberhasilan model tambak udang berkelanjutan di Mamuju Utara dan beberapa daerah lainnya. Saya kira ini menambah optimisme kita bahwa industri budidaya udang siap mendongkrak perekonomian nasional ditengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya.
Sementara itu Bupati Sukabumi, Marwan Hamani menyatakan dukungannya atas penunjukan Sukabumi sebagai salah satu lokasi percontohan budidaya udang berkelanjutan. Ia berharap keberadaan percontohan ini dapat ditiru masyarakat dan pada akhirnya bisa mendongkrak ekonomi masyarakat dan daerah.
“Pemda sangat mendukung upaya KKP untuk pengembangan budidaya udang. Sukabumi memiliki potensi besar untuk pengembangan ini. Nanti kita carikan lokasi yang bebas pencemaran. Sementara ini, lokasi yang akan diproyeksikan adalah berada di Kecamatan Ciemas. Terkait aturan dan tata ruangnya sudah ada, dimana Ciemas ini peruntukannya memang untuk area pertambakan,” ujar Marwan. (Tyo)
Article Link: http://samudranesia.id/sukabumi-diproyeksikan-jadi-lokasi-percontohan-budidaya-udang-berkelanjutan/